Melatih Kemandirian Anak Day7
Seperti rencana sebelumnya bahwa hari ini akan fokus pada kemandirian ananda untuk merapikan mainan dan meletakkan kembali ke tempat semula. Sebenarnya sudah berulang kali diajarkan dan dicontohkan untuk merapikan mainan. Namun pada prakteknya dia sering lupa keasyikan mainan dan dibiarkan saja hingga ada bagian yang hilang atau terselip. Sementara saya juga sering lupa untuk mengingatkan. Atau ambil jalan pintas, saya yang merapikan.
Saya juga mencoba menyampaikan padanya kenapa merapikan mainan itu penting. Menunjukkan bahwa jika ruangan rapi maka enak untuk dilihat. Juga menyampaikan bahwa jika ia merapikan mainannya maka mainan lebih terawat dan kemungkinan hilang bagian juga kecil.
Awalnya dia melakukannya dengan baik. Namun saat siang dia justru ambil mainan lebih banyak tanpa merapikan mainan sebelumnya. Saya coba ingatkan, dia malah sengaja membuat kartu mainan disebar ke lantai, dan bilang dia tidak tahu cara merapikan semua kartu itu. Saat itu saya sedang fokus masak sehingga tidak segera bertindak.
Selesai masak, saya coba ingatkan kembali dan negosiasi. Dia malah sengaja membuat yang lainnya berantakan.
Tantangan hari ini tidak berlangsung sesuai harapan. Saya yang sudah lumayan capek dan pusing lihat mainannya yang berantakan akhirnya putuskan saya kerjakan sendiri. Saat saya merapikan mainannya secara total karena ingin sekalian ganti suasana, dia justru ambil mainan lain yang baru dia lihat kembali (sebelumnya terselip diantara yang lain). Membuat saya agak kesal dan meminta dia menjauh dari mainan.
Sepertinya dia menyadari bahwa dia harus melakukan banyak hal dengan mandiri, dan sengaja mencari perhatian untuk dibantu. Misalnya saja saat selesai mandi, dia minta dibantu berpakaian. Setelah saya bantu, dia minta dibantu ambil makanan dan minta digendong turun ke dapur. Saya berusaha tetap konsisten dengan tantangan ini. Mengajak dia untuk melakukan semuanya dengan mandiri. Berulang kali dia bilang tidak bisa dan butuh bantuan saya.
Saat saya bersikeras tidak membantu dan hanya memotivasi bahwa dia bisa, dia malah menangis. Namun saya paham dari suara tangisnya bahwa ia hanyalah menguji saya. Ternyata cukup lama dia menangis dan tidak juga keluar dari kamar.
Karena khawatir, akhirnya saya tengok kembali dan dia tetap minta digendong turun. Dia bilang lapar dan perutnya sakit. Badannya juga mendadak jadi panas. Tubuhnya gemetar bagai orang kedinginan. Saya jadi takut jika dia sakit betulan.
Alhamdulillah setelah beberapa lama dan dengan dipeluk, dilayani, dipenuhi lagi keinginannya, tubuhnya kembali normal dan bisa bermain lagi.
Rencana untuk esok hari untuk mengajak dia ikut serta membantu pekerjaan rumah, mencoba melibatkan dia dalam kegiatan menyiram tanaman dan lainnya. Ingin melihat bagaimana ia menerima ajakan tersebut.
#harike-7
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
0 Comments
Thank you for your visit