Pendidikan Seksualitas pada Anak Part 11

 Tantangan 15 hari zona 7 tema pendidikan seksualitas pada anak

Hari ke-11 sesi live bersama kelompok kecil dengan topik pengaruh media digital terhadap pemahaman seksualitas.

Mendengarkan penjelasan materi tentang pengaruh digital terhadap seksualitas membuat saya banyak istighfar, menyadari bagaimana dunia luar sana begitu berbahaya bagi anak. Namun, menjadi lega juga karena banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan dasar pemahaman pada anak dan tetap berdoa mohon perlindungan pada Allah agar ananda terhindar dari bahaya dan pengaruh buruknya. 


Sejauh ini keluarga kami masih tetap membatasi pemberian gadget pada anak. Hanya terbatas pada media yang telah kami siapkan saja. Walaupun untuk pemakaian jumlah jam masih menjadi tugas besar kami untuk menerapkan low screen time. Kurangnya akses untuk aktivitas di luar rumah dan sosialisasi dengan tetangga membuat waktu di rumah terpapar banyak acara televisi dan game. Walaupun mayoritas terkait pendidikan home schooling, tetapi akan lebih baik mengurangi. Kami masih mencari cara terbaik untuk mengurangi screen time. 


Mendapatkan banyak insight untuk menjaga ananda dari bahaya media digital dan bagaimana menggunakan pengaturan pengawasan seperti Google family link sebagai kontrol. Juga menggunakan media digital untuk membantu memberikan pemahaman seksualitas. 


Tertarik dengan pemaparan tentang tokoh kartun lelaki yang berkarakter "melambai" seperti perempuan di film anak-anak Upin Ipin. Dalam masyarakat Indonesia atau mungkin Asia secara umum, orang-orang yang LGBT sejenisnya digambarkan dengan sosok yang berbeda secara penampilan atau tingkah laku. Sementara di sini (Amerika) mereka bersikap secara umum dan profesional seperti masyarakat umumnya. Hanya orang yang cukup teliti dan paham tanda khusus yang ada dalam penampilan mereka yang bisa mengenali siapa mereka sebenarnya. Hal ini tentunya menjadi bias dan semacam jebakan bagi anak-anak atau orang yang tidak paham. Terlebih lagi dengan adanya peraturan tentang persamaan gender dan kewajiban untuk saling menghargai dan menerima perbedaan tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi kami para orang tua di sini. 




Post a Comment

0 Comments