Pendidikan Seksualitas pada Anak Part 4


Tantangan 15 hari zona 7 tema pendidikan seksualitas pada anak 

Hari ke-4 kelas bunda sayang 

Melanjutkan pembahasan tentang peranan ayah dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak. Kali ini saya share hasil diskusi kelompok kecil yang sudah membahasnya. 

Apa yang terjadi jika peran Ayah kosong?

Banyak hal yang dapat terjadi sebagai akibat kosongnya peran ayah dalam pendidikan anak, antara lain seperti:

1. Krisis identitas dan perkembangan seksual Anak.

2. Gangguan Psikologis pada Anak di Masa Dewasa.

3. Dampak sosial dari ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak, yang mengakibatkan banyak bermuculan perilaku sosial yang buruk.


Ketiadaan peran-peran penting ayah akan berdampak pada rendahnya harga diri (self-esteem) ketika ia dewasa, adanya perasaan marah (anger), rasa malu (shame) karena berbeda dengan anak-anak lain dan tidak dapat mengalami pengalaman kebersamaan dengan seorang ayah yang dirasakan anak-anak lainnya, (Lerner, 2011). 


Kehilangan peran ayah juga menyebabkan seorang anak akan merasakan kesepian (loneliness), kecemburuan (envy), dan kedukaan (grief), (Lerner, 2011) dan kehilangan (lost) yang amat sangat, yang disertai pula oleh rendahnya kontrol diri (self- control), keberanian mengambil resiko (risk- taking), (Williams, 2011), dan psychology well being (Bronte-Tinkew, Horowitz, dan Scott, 2009), serta kecenderungan memiliki neurotik, terutama pada anak perempuan, (Thomas, 2009).


Bagaimana jika ayah tidak ada (LDM/meninggal/bercerai) ?

Kadang ada situasi yang tidak bisa kita hindari seperti kematian sang ayah, hidup berjauhan dengan ayah karena pekerjaan, atau karena telah bercerai. Untuk menghindari hal buruk di masa depan, maka ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan, yaitu :

1. Cari pengganti sosok ayah untuk anak Anda

Untuk mengurangi efek buruk dari tidak hadirnya ayah dalam kehidupan seorang anak, seperti yang sudah disinggung di atas, perlu kehadiran laki-laki dewasa lain di dalam hidup anak ini. Jika dari keluarga besar (seperti eyang atau om) tidak ada, anak biasanya akan menemukan figure tersebut pada guru atau pelatih olahraga. Yang perlu diperhatikan oleh ibu, pastikan bahwa kedekatan anak dengan laki-laki lain berada di dalam batasan-batasan yang aman dan sesuai koridor.

2. Jelaskan Mengenai Konsep Keluarga 

Menjelaskan mengenai konsep keluarga bahwa tidak harus selalu ada ayah , ibu dan anak. Keluarga adalah kumpulan orang-orang yang saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Tekankan pada anak bahwa sekarang dia dikelilingi oleh orang-orang yang sayang dan mendukungnya.

3. Berperan Sebagai Ayah

Pola asuh ibu dan ayah sudah pasti berbeda. Sebut saja, cara bermain. Jadi sebisa mungkin, misalnya Anda memiliki anak laki-laki, penuhi keinginannya saat ia meminta untuk menjadi robot, atau ikut serta dalam permainan yang biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. 

4. Bantu anak meningkatkan rasa percaya diri

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak yang tumbuh tanpa ayah cenderung memiliki masalah psikologis. Salah satunya adalah anak merasa tidak berarti, dan hal ini dapat mengancam rasa percaya diri yang dimilikinya. Oleh sebab itu, bantu anak untuk meningkatkan rasa percaya diri. Perasaan ini penting untuk bertahan hidup dalam kerasnya kehidupan. Justru, semakin anak tidak memiliki rasa percaya diri, ia akan semakin berusaha melakukan pembuktian-pembuktian tapi dengan cara yang salah.

Carikan aktivitas yang berpotensi meningkatkan rasa percaya diri anak yang dibesarkan tanpa ayah ini. Sebagai contoh, klub di sekolah, kegiatan olahraga bersama teman, atau aktivitas yang sesuai dengan bakat yang dimiliki oleh anak.


5. Dengarkan anak / Beri waktu lebih banyak untuk anak

Saat anak yang dibesarkan tanpa ayah menuangkan emosinya di hadapan Anda, anak telah menganggap bahwa Anda adalah tempat yang aman untuk berbagi rasa yang dimilikinya. Maka itu, pastikan bahwa Anda memiliki komunikasi yang baik dengan anak. Sesibuk apa-pun, luangkanlah waktu lebih banyak untuk anak karena saat ini anak sangat butuh kasih sayang dan perhatian sehingga absennya sosok seorang ayah dalam kehidupan anak bisa diatasi dengan baik.

Pada hakikatnya, yang Anda lakukan adalah untuk anak, jadi paksakan diri untuk set boundaries dari pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur. Sulit memang, tapi bisa dilakukan, kok. 

6. Ciptakan lingkungan yang baik pada anak

Meski anak dibesarkan tanpa sosok ayah, bukan berarti anak Anda harus mengalami gangguan psikologis atau gangguan perilaku. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk membuatnya tumbuh sebagai anak yang baik adalah membesarkannya di lingkungan yang juga baik.

Kelilingi anak yang tumbuh tanpa ayah dengan orang-orang yang baik, misalnya anggota keluarga yang sayang dengan anak Anda, atau teman-teman Anda yang juga bisa menjadi teladan untuk anak. Jika Anda berteman dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk dan tidak bisa memberikan contoh yang baik untuk anak, Anda mungkin harus berpikir dua kali mengenai pertemanan itu.


7. Kenali teman anak-anak

Sebagai satu-satunya orangtua bagi anak, Anda juga perlu mencari tahu siapa saja teman-teman anak. Apalagi, saat berada di sekolah atau di luar pengawasan orangtua, anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman. Tak heran jika sedikit besar kehadiran teman-teman anak memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembangnya.

Teman yang baik tentu bisa memberikan contoh yang baik dan batasan dalam bergaul. Maka itu, anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah juga perlu tahu bahwa batasan-batasan tersebut juga penting untuk dimiliki antara dirinya dengan lawan jenis manapun, bukan hanya pada teman.


Perlakuan khusus pada kasus tertentu

Jika orangtua LDM:

- Tetap rutin berkomunikasi dengan anak, apalagi zaman sekarang teknologi sangat memudahkan.

- Ketika bersama anak, maksimalkan waktu yang ada untuk meningkatkan bonding ayah dengan anak.


Jika ayah meninggal:

- Cari figur pengganti sosok ayah, misal kakek atau paman.

- Ibu berusaha untuk berperan sebagai ayah.


Jika orang tua bercerai atau ayah pergi begitu saja:

- Jangan menjelek-jelekkan atau memberikan imaji negatif tentang ayah.

- Jangan membatasi atau menghilangkan waktu kunjungan ayah terhadap anak.

- Jangan berbohong pada anak, jelaskan faktanya dengan pemahaman sesuai usia anak.


Dirangkum dari berbagai sumber:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214702516026665&id=1536815060

https://mommiesdaily.com/2019/05/24/membesarkan-anak-tanpa-figur-ayah/

https://www.motherandbaby.co.id/article/2020/8/29/17479/Moms-Story-Tips-Membesarkan-Anak-Tanpa-Sosok-Ayah

https://hellosehat.com/parenting/remaja/apa-yang-terjadi-jika-anak-dibesarkan-tanpa-ayah/#gref

 https://journal.trunojoyo.ac.id/pgpaudtrunojoyo/article/download/3551/2618

www.myabsentfather.com

 To be continue 




Post a Comment

0 Comments