Tantangan 15 hari zona 7 kelas bunda sayang tema Pendidikan Seksualitas pada Anak
Melanjutkan bahasan berikutnya tentang Peranan ayah dalam pengasuhan/pendidikan seksualitas. Kali ini masuk ke materi apa saja peran yang perlu dilakukan ayah terkait pendidikan seksualitas. Kali ini saya akan share hasil diskusi dari kelompok 2. Sesungguhnya banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang ayah, bahkan sejak sebelum kelahiran anaknya (sejak masa kehamilan). Berikut rangkumannya:
*Peran Ayah sebelum kelahiran Anak*
Ayah memiliki peran penting jauh semenjak kelahiran seorang anak. Pada masa istri hamil, suami berperan penting untuk mendampingi sang istri dalam menjalani kehamilan tersebut. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh calon ayah adalah sebagai berikut:
1. Mencari referensi kebutuhan nutrisi ibu hamil
2. Menemani istri ke dokter
3. Membantu mengerjakan pekerjan rumah tangga
4. Menghibur dan menenangkan istri
5. Memberikan perhatian serta dukungan
6. Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok
7. Membuat rencana untuk kebutuhan bayi.
8. Bersiap menjadi ayah ASI, yaitu suami yang mendukung penuh ketika istri memberikan ASI. Dukungan baik berupa materil maupun psikologis.
*Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak*
Ayah dan Ibu sama-sama memiliki peranan penting dalam pengasuhan. Namun seringkali memiliki cara yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa ayah dan ibu cenderung mempunyai kontak yang berbeda pada bayinya setelah beberapa minggu pertama kehidupannya. Peran ibu lebih melibatkan interaksi verbal yang lembut, sedangkan peran ayah cenderung melibatkan interaksi fisik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Van Wel (2000) menghasilkan kesimpulan bahwa kedekatan ayah dengan anak mereka memiliki hubungan yang positif dengan kebahagiaan anak, baik secara langsung maupun dalam waktu yang lama atau mendatang. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya seperti :
1. Engagement (Interaksi langsung),
misal: menemani anak bermain, mengajarkan anak naik sepeda di hari libur, atau aktivitas lainnya.
2. Accessibility (ketersediaan secara fisik dan psikologis),
misal bersedia mendengarkan cerita anak saat sedih.
3. Responsibility (Perawat dan penjamin keselamatan anak).
Misal: ayah sebagai sosok utama pencari nafkah.
Sedangkan menurut Palkovitz (dalam Sanderson & Thompson, 2002) peran ayah dalam pengasuhan bisa meliputi:
1. Communication (misal: mendengarkan curhat anak)
2. Teaching (mengajarkan nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dll)
3. Monitoring (melakukan pengawasan terhadap teman-temannya)
4. Cognitive processes (Khawatir, merencanakan, mendoakan anak)
5. Errands (terlibat dalam mengurus anak)
6. Caregiving (memberikan makan, memandikan)
7. Shared interest (misal kegjatan membaca bersama)
8. Availability (hadir dan ada untuk anak)
9. Planning (misal dengan merencanakan kegiatan liburan keluarga)
10. Shared activities (melakukan kegiatan bersama misal belanja, bermain)
11. Preparing (misal mempersiapkan sekolah yang baik untuk anak)
12. Affection (memberi kasih sayang, sentuhan emosi)
13. Protection (memberi perlindungan)
14. Emotional support (membesarkan hati anak)
*Peran Ayah dalam pendidikan fitrah seksualitas*
1. Sang ego Individualitas
Seorang ayah berperan sebagai pendidik kemandirian, keberanian, kekuatan, kepercayaan diri, dan sebagai pendidik prinsip serta keyakinan.
2. Pembangun sistem berfikir
Ayah dengan rasionalitas berfikirnya, berkontribusi membangun struktur berfikir serta berinovasi.
3. The person of Tega
Tega di sini adalah bersikap tegas untuk membatasi keinginan anak.
4. Penanggungjawab pendidikan
Riset membuktikan peran ayah disepanjang sejarah pada suku suku yang ada di muka bumi dalam mendidik menunjukan peran yang dominan. Bahkan sejak bermain, membacakan kisah, sampai menuturkan narasi-narasi besar dan peran keluarga dalam peradaban adalah tugas ayah.
5. Man of Vision and Mission
Ayah adalah seorang pemimpin dan kelebihan pemimpin ialah memiliki visi misi yang jelas. Jika saat hendak traveling saja kita pasti mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya dengan matang, lalu bagaimana dengan perjalanan menuju tujuan keluarga?
6. Supplier Maskulinitas
Anak lelaki pada usia 7-10 tahun memerlukan lebih banyak kedekatan dengan ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah kelelakianya menjadi potensi peran seorang lelaki sejati.
Sedangkan anak perempuan lebih didekatkan pada ayahnya sejak usia 10-14 tahun untuk menumbuhkan kemampuan asertif, daya analisa, berani berbeda dan kesadaran menjaga diri maka anak perempuan akan menjadi orang yang teguh pada prinsip.
7. Konsultan pendidikan
- melakukan komunikasi bersama pasangan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
- membaca, meneliti, dan menganalisa rapor anak
- update informasi dunia pendidikan
- mempunyai waktu kumpul keluarga yang berkualitas
Sumber :
Source 1:
Rahima, Swara. Bagaimana melibatkan lelaki dalam pengasuhan. 2017.
Available from:
https://www.google.com/amp/s/swararahima.com/2018/07/04/bagaimana-melibatkan-laki-laki-dalam-pengasuhan/amp/
Source 2:
R10. Kulwap Peran Ayah Dalam Pendidikan – Ustadz Harry Santosa. April 2017.
Available from:
https://www.google.com/amp/s/nakindonesia.com/2017/05/01/kulwap-peran-ayah-dalam-pendidikan/amp/
to be continued
0 Comments
Thank you for your visit