Bunda Cekatan #3
Jurnal Bunda Cekatan : Menemukan Telur Merah
Bismillah, setelah beberapa hari merenung mencoba menggali diri lebih dalam lagi terkait dengan kegiatan yang bisa membuat mata dan hati ini berbinar bahagia sebagaimana yang telah dituliskan di jurnal bunda cekatan telur hijau sebelumnya, kali ini jadi lebih memahami apa saja yang dibutuhkan untuk semua kegiatan itu.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Magika Hamidah di sesi live, para penjelajah hutan kupu-kupu diminta untuk mengidentifikasi keterampilan apa saja yang dibutuhkan terkait dengan kegiatan yang telah dipilih di telur hijau. Kegiatan atau keterampilan terkait ini diperlukan untuk mengoptimalkan telur hijau.
Mengapa keterampilan terkait diperlukan? supaya kita dapat menyelesaikan tugas/kegiatan yang dipilih.
Jadi kegiatan kali ini adalah mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan dari kegiatan di telur hijau, agar dapat mencapai level mahir/profesional. Dari jurnal telur hijau yang dipilih, sebaiknya adalah kegiatan yang kita bisa dan suka. Sementara saat itu saya ada memilih telur yang saya bisa tetapi tidak terlalu suka karena butuh effort yang lebih besar untuk menyelesaikannya, yaitu menulis dan bermain. Saya tetap memilihnya dengan asumsi kegiatan tersebut penting dan dapat mendukung kegiatan saya yang lainnya. Untuk melihat jurnal telur hijau yang telah saya buat ada di jurnal bunda cekatan: menemukan telur hijau
Maka, sesuai arahan Magika, kali ini saya coba mengidenifikasi jenis keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan teaching, quilting, cooking/baking, menulis, dan bermain.
Keterampilan yang mendukung telur hijau:
1. Quilting:
- keterampilan aneka teknik seperti English Paper Piecing, needle turn, applique, sulam, dan lainnya
- keterampilan membuat pola, mengatur warna, mengenal jenis bahan dan alat
- keterampilan untuk membuat binding, hand quilt, mesin quilt, free motion dan lainnya
- keterampilan post produksi seperti cara menyimpan/merawat quilt
- bisnis terkait quilting products
- jurnal/protofolio: blogging, fotografi, desain
- quilt sertifikat untuk bisa menjadi tutor/instruktur
- manajemen waktu
- Pengenalan bahan baku/bahan makanan
- pengenalan alat dan fungsinya
- tata kelola penyimpanan bahan makanan atau food preparation
- jenis masakan lokal/internasional
- pilihan menu comfort food, main dish, dessert, special diet food (keto, paleo, allergy, healthy)
- sertifikat khusus pastry chef, culinary chef
- bisnis terkait makanan
- jurnal/portofolio: blogging, fotografi, desain
- manajemen waktu
- cleaning management
- food safety
- bento menu untuk anak
3. Menulis
- membaca/memahami bacaan/membaca cepat
- management waktu
- blogging
- editing
- layout
- journal/portofolio
- menulis artikel ilmiah
- menulis cerita anak
- menulis novel/cerpen
- cover dan desain
- bisnis/writerpreneur
- sertifikat penulis
- sertifikat editor
4. Bermain
- mindfulness
- management waktu
- DIY
- cleaning/tidy up
- Psikologi anak
- parenting
- safety
- managemen emosi
- komunikasi asertif/efektif/produktif
5. Teaching
- menentukan kurikulum
- managemen waktu
- Psikologi anak
- pendidikan anak usia dini
- homeschooling
- managemen kelas
- public speaking
- mindfullness
- parenting
- bermain
- menulis
- membaca
- journal/portofolio/blogging
- komunikasi asertif/efektif/produktif
- managemen emosi
- sertifikat teaching
Selama ini saya hanya melakukan semua kegiatan tersebut tanpa memahami apakah keterampilan yang saya punya sudah memadai atau belum. Saya hanya berusaha yang terbaik untuk menyelesaikan setiap tugas hingga selesai. Dari daftar keterampilan tersebut saya juga dapat melihat bahwa semakin banyak keterampilan yang saya miliki dari suatu kegiatan maka semakin baik saya bisa mengelola dan menyelesaikan kegiatan tersebut.
Ambil contohnya dari kegiatan baking dan cooking, ternyata cukup banyak keterampilan yang telah saya punya sehingga tanpa saya sadari sesungguhnya saya telah mencapai level yang cukup baik karena saya telah menekuninya sejak lama dan sempat ambil beberapa kelas memasak. Selain itu background pendidikan saya di jurusan Teknologi Pangan dan Gizi juga mendukung kegiatan saya di sini. Andai saya ingin mencapai level profesional, saya juga sudah tahu ke mana dan spesifikasi apa yang akan saya ambil. Hanya saja untuk saat ini saya masih belum merasa hal itu penting dan saya juga belum siap untuk memanfaatkan kemampuan saya untuk bisnis.
Setelah dapat rincian keterampilan yang dibutuhkan, saatnya saya masukkan ke dalam matriks Eisenhower, untuk cikal bakal telur merah dan saya bisa lebih fokus di dalamnya. Saatnya saya membuat prioritas. Ternyata tidak mudah menentukan prioritas mana yang sebaiknya aku pilih, jiwa learner yang ada membuatku selama ini selalu mencoba hal-hal baru dan belajar banyak hal, tapi hanya tahu permukaan saja. Terkadang aku sudah merasa cukup untuk mengetahui dan kehilangan minat untuk mendalami dan membuat spesifikasi. Padahal penting untuk bisa menguasai sesuatu hingga level profesional terutama jika benar-benar suka dan menjadi passion.
Kali ini saya akan mencoba untuk melakukannya sedikit demi sedikit dan fokus, juga sesuaikan dengan skala prioritas. Matriks Eisenhower berisi 4 kuadran prioritas yaitu:
1. Kuadran penting dan mendesak
2. Kuadran penting dan tidak mendesak
3. Kuadran tidak penting dan mendesak
4. Kudran tidak penting dan tidak mendesak
Berdasarkan keempat kuadran ini, maka ada hal-hal yang perlu dilakukan, perlu direncanakan, didelegasikan, atau dieliminasi. Daftar keterampilan tersebut saya bedakan dengan warna yaitu merah untuk things to do, kuning untuk things to plan, hijau untuk things to delegate, dan biru untuk things to eliminate.
CATATAN: semua daftar keterampilan yang telah saya tulis pada dasarnya dibutuhkan dan penting, tetapi untuk saat ini dengan berbagai pertimbangan maka ada yang belum penting untuk dilakukan.
Ternyata cukup banyak ya hal yang penting dan mendesak untuk bisa saya kuasai. Namun, karena waktu untuk belajar di bunda cekatan ini tidak banyak, maka saya harus memilih maksimal lima saja untuk dijadikan telur merah. Setelah memperhatikan beberapa kegiatan yang ternyata beririsan dan sama-sama dibutuhkan, maka saya memilih keterampilan tersebut. Selain itu diharapkan agar keterampilan yang saya pilih ini kelak akan dapat menunjang kebutuhan saya dalam kegiatan lainnya.
Telur merah yang saya pilih yaitu blogging, time management, mindfulness, homeschooling anak usia dini, dan bento kids menu.
1. Blogging
Saya memilih keterampilan blogging atau membuat blog karena keterampilan ini saya butuhkan untuk kegiatan menulis, membuat jurnal, dan juga bisa digunakan untuk membuat portofolio keberhasilan yang telah saya capai. Kegiatan blogging ini bukan hanya sekadar menulis saja, tetapi dibutuhkan keterampilan lainnya yang dapat mendukung blog menjadi lebih baik dan memberikan manfaat lebih banyak.
2. Time Management
Kemampuan saya dalam mengelola waktu masih seringkali kurang tepat, padahal pengelolaan waktu yang baik akan mendukung tercapainya sukses dari kegiatan yang saya rencanakan. Untuk itulah kali ini saya pilih untuk lebih fokus belajar dan menerapkannya agar lebih banyak waktu yang bisa saya gunakan untuk kegiatan yang bermanfaat dan saya juga tidak harus merasa lelah atau bosan.
3. Mindfulness
Kegiatan mindfulness ini sangat saya butuhkan karena saya tipe yang sering melakukan multitasking. Dengan mindfulness saya berharap setiap kegiatan yang saya lakukan bisa lebih memberikan makna dan selesai dengan baik. Saya juga berharap bisa benar-benar menikmati semua aktifitas yang dilakukan, bukan hanya sekadar melakukan kegiatan seperti robot dan sekadar menggugurkan kewajiban.
4. Homeschooling Anak Usia Dini
Sebagai orang yang punya pengalaman mengajar selama belasan tahun, bahkan saya memegang sertifikat mengajar (guru), tidak membuat saya langsung bisa mengajar anak saya sendiri. Saya butuh keterampilan mengajar untuk anak usia dini yang nota bene sangat berbeda dengan mengajar anak usia sekolah kelas besar. Sebagai orang tua saya terus mencari ilmu tentang parenting. Sementara keterampilan parenting ini sangat luas, saya ingin fokus ke homeschooling anak usia dini sesuai dengan kebutuhan saya saat ini.
5. Bento Kids Menu
Memasak adalah salah satu bakat dan keahlian saya. Pengetahuan yang saya punya hingga saat ini ternyata masih belum cukup untuk membuat anak saya yang picky eater mau menerima masakan buatan saya. Sering saya merasa kecewa karena makanan yang saya buat ditolak olehnya. Oleh sebab itu untuk kegiatan memasak saya ingin kembali fokus dan belajar lebih baik untuk menu anak, agar anak saya suka dan dia lebih sehat.
Demikian jurnal belajar saya kali ini, semoga apa yang telah saya tetapkan tersebut bisa saya fokuskan dan level keterampilan itu bisa saya tingkatkan lebih baik lagi.
0 Comments
Thank you for your visit