Fokus pada Kemajuanmu

 Bunda Cekatan #3 

Pekan 6



Fokus pada Kemajuanmu


Tidak terasa sudah 6 pekan berlatih di tahap kupu-kupu ini, proses mentorship yang aku lalui hampir selesai. Namun, sesungguhnya saat ini bisa dibilang saat yang paling menentukan karena ada sebuah fase dimana ketenangan dan kenyamanan yang mulai dirasakan bisa membuat aku terlena dan lupa dengan hal lainnya atau bahkan tidak melakukan latihan dengan benar. 

Tidak masalah jika pernah gagal atau masih belum sempurna menjalankan latihan, masih sering bongkar pasang mencari ritme yang sesuai dan ideal. Yang paling penting adalah aku terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Banyak ataupun sedikit pencapaian atau kemajuan yang aku dapat, aku bersyukur telah menjalani proses ini. 

Fokus pada Kemajuanmu 

Pada pekan ini menuliskan kemajuan yang telah didapat dan berikan kepada mentor. Kami juga diminta untuk memberikan diary selama proses mentorship ini. Aku tidak menghubungi mentor hingga jelang akhir waktu pengumpulan jurnal. Selain karena memang belum sempat menulis laporan jurnal juga sedang tidak mood untuk berbicara. Alhamdulillah, akhirnya bisa setor ke mentor juga walaupun mepet di hari terakhir. 




Banyak hal yang terjadi di pekan ini seperti kunjungan mertua yang membuat kami banyak jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersamanya,  dan berita tentang apartemen yang akan dijual sehingga aku harus beberes rumah karena calon pembeli akan datang untuk melihat rumah yang masih kami tempati ini. 

Setidaknya pekan ini tidak banyak tugas online sehingga aku bisa fokus pada dunia nyata yang cukup menguras energi hati. Untuk latihan mindfulness aku masih tetap melanjutkan seperti sebelumnya. Sambil observasi hasil dan kemajuan yang aku dapatkan.

Bongkar pasang cara untuk bisa mindfulness secara sadar penuh dan sesuai standar. Walaupun masih belum ketemu ritme yang pas dan ideal, setidaknya aku sudah mulai mengenali cara terbaik untuk mindful atau fokus pada satu kegiatan dan bisa menikmatinya. 

Di saat hati lelah dan moody berat, aku juga lebih mampu untuk mengatur hati dan pikiran sehingga moody ini bisa cepat aku alihkan dengan hal positif lainnya. 

Berikut ini kemajuan yang telah aku dapat selama pekan latihan: 


 
Sementara untuk para mentee, aku juga lebih pasif, hanya menunggu mereka menyapa dan menyerahkan laporan. 

Mba Puspa menyerahkan laporan kemajuan dan hasil kerjanya selama ini berupa catatan belajar tentang gizi, makanan, dan manajemen dapur. Buku catatan yang berupa file dibuat dengan canva. Design dan isinya menarik dan sesuai dengan apa yang dia inginkan. 

Aku memberikan tanggapan dan saran untuk hasil karyanya. Selamat ya mba, keren banget deh akhirnya bisa punya buku hasil belajar dan bisa dibagikan kepada orang lain agar lebih bermanfaat. Ternyata bisa menyisihkan waktu untuk menulis dan mencatat. Semoga next project bisa tercapai juga ya, yang penting fokus dan sediakan waktu untuk hal tersebut.  


Untuk Azimah, aku belum dapat kabar. Semoga dia tetap menjalankan rencananya dan sudah bisa manage waktu untuk bisa istirahat lebih baik. Maaf ya mba, aku pekan ini lebih pasif dan tidak menyapa. 



Photo Diary 



Sebelumnya gambar untuk diary aku hanya meletakkan gambar kartun dengan emoticonnya. Setelah deep talk dengan diri sendiri aku lebih mudah menemukan gambar yang kiranya bisa mewakili perasaan selama beberapa pekan ini. Aku juga jadi lebih paham jalan seperti apa yang akan aku lalui selanjutnya.

Di pekan 2, rasanya seperti gado-gado. Hal ini sebenarnya sudah aku sampaikan ke Mentee juga. Kenapa gado-gado? Karena aku suka makanan ini, ada banyak rasa dari setiap sayuran yang berbeda jenis, juga ada rasa creamy dari saus kacang. Pedasnya juga bisa bikin semangat saat makan. 

Hal ini juga seperti proses Mentorship, aku suka dan semangat menjalani ini, banyak rasa juga yang aku dapat sebagai mentor dan mentee masing-masing punya tantangan dan peluang. 

Pekan 3 ibaratnya sedang menyetir mobil. Aku bisa, tapi juga takut akan tersesat, dan selalu ada rasa ingin bergegas ngebut padahal harus perhatikan rambu jalan agar bisa sampai dengan selamat. Sebagai mentor dan mentee aku juga geregetan karena ingin ngebut tapi mentee dan mentor punya kecepatan yang berbeda.  

Pekan 4 kugambarkan dengan isi kepala yang banyak sekali kelebat monkey mind, mencari cara efisien dan ideal untuk aku latih karena sisi perfeksionis dan tantangan lainnya yang juga mengusik pikiran. Untungnya aku bisa menguasai hal ini sehingga pikiran bisa lebih tenang dan fokus pada kegiatan yang dilakukan. 

Pekan 5 ibarat U turn, aku putuskan putar balik mengatur strategi mengelola gawai agar bisa tetap mindfulness berkegiatan dan tetap bisa cek gawai menyelesaikan amanah yang ada. Membuat skala prioritas dan menentukan pilihan.

Pekan 6, ibaratnya sedang berlayar di lautan yang tenang karena tidak banyak tugas online, punya waktu liburan jalan-jalan bersama mertua. Namun, kegiatan ini ternyata bisa membuat aku terlena dan sempat lupa dengan pekerjaan lain. Untungnya bukan hal urgent/prioritas tapi cukup membuat aku tersadar bahwa ada yang hilang dari keseharian. 

Ibaratnya sedang berlayar, seharusnya aku juga siap dengan badai yang bisa datang kapan saja seperti halnya berita tentang apartemen yang akan dijual membuat aku harus beberes rumah dan bagaimana kejadian ini bisa mengubah pikiran suami tentang arti kepemilikan rumah. 
Sebenarnya hal ini tidak ada hubungannya dengan tugas dan latihan di tahap kupu-kupu, tapi hal ini bikin aku sangat moody dan malas berbicara juga bikin hati lelah. 

Well, apapun yang sudah terjadi, semua ada hikmahnya. Alhamdulillah semua latihan yang telah aku lakukan memberikan manfaat bagiku dan bisa membuat aku bertahan dalam badai atau goncangan yang hadir. Allah pasti tahu mana yang lebih baik.





Post a Comment

0 Comments