9 Alasan Kamu Harus Mencoba Roti Sourdough

 9 Alasan Kamu Harus Mencoba Roti Sourdough




Sebelumnya saya tidak pernah tahu tentang roti sourdough, sampai suatu ketika di tahun 2017 saya berkunjung ke rumah mertua di California dan mencoba sandwich dengan roti sourdough. Roti dengan tekstur dan paduan rasa yang berbeda dengan roti biasanya ini membuat saya begitu penasaran dan mencari tahu roti apa yang dipakai untuk sandwich tersebut. Ternyata, roti sandwich yang saya makan itu bernama San Francisco Sourdough, salah satu jenis sourdough paling terkenal. 

Apa itu roti sourdough? Roti sourdough adalah sebuah roti yang dibuat dengan menggunakan ragi alami dalam proses fermentasinya untuk membuat adonan mengembang. Jika kita melihat dari sejarah pembuatan roti, sesungguhnya roti sourdough ini telah digunakan sejak zaman Mesir kuno jauh sebelum adanya ragi komersial. 

Sejak saya jatuh cinta dengan roti sourdough, saya banyak mencari informasi tentangnya dan saat ini saya mampu membuat roti sourdough homemade. Ada banyak alasan mengapa saya menyukai roti sourdough dan berusaha untuk membuatnya sendiri. Berikut ini adalah 9 alasan Kamu harus mencoba roti Sourdough:

1. Sumber Energi Bagi Tubuh

Sourdough, sebagaimana roti umumnya, terbuat dari tepung gandum. Kita tahu bahwa gandum sebagai salah satu sumber karbohidrat kompleks banyak mengandung serat yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam 100 gram tepung gandum utuh mengandung 340 kalori, 13.2 gram protein, 72 gram karbohidrat, dan 2.5 gram lemak. 

2. Kaya Nutrisi

Sourdough kaya akan nutrisi esensial bagi kebutuhan kesehatan harian kita. Proses fermentasi pada sourdough menghasilkan vitamin B. Selain itu tepung gandum yang digunakan juga sebagai sumber mineral seperti folat, zat besi, zinc, potassium, mangan, dan lainnya. Kandungan nutrisi pada sourdough lebih mudah diserap tubuh karena asam fitat telah hilang (asam fitat sebagai zat penghambat penyerapan gizi yang umumnya terdapat pada gandum dan biji-bijian). 

3. Mudah Dicerna

Campuran bakteri-ragi yang ada pada starter sourdough telah bekerja memecah pati bahkan sejak roti masih diproses sehingga memudahkan kerja enzim pencernaan di perut, dan roti lebih mudah dicerna tubuh. Proses fermentasi panjang juga telah memecah gluten menjadi asam amino sehingga mudah dicerna tubuh.

4. Mempunyai GI (Glycemic Index) Rendah

Roti sourdough mempunyai kadar GI yang lebih rendah yaitu 54 dibandingkan dengan kadar GI roti putih/roti biasa 74. Indeks Glikemik mengacu pada seberapa banyak glukosa darah naik setelah 2 jam mengkonsumsi makanan. Ini berarti gula darah tidak akan melonjak drastis setelah makan roti sourdough dan aman bagi penderita diabetes.

5. Lebih Baik untuk Gluten Sensitivity

Pada orang tertentu yang memiliki gluten sensitivity umumnya akan merasakan perut kembung atau rasa begah setelah makan roti atau makanan mengandung gluten. Dengan sourdough, perut akan tetap nyaman karena kandungan gluten pada sourdough telah banyak yang dipecah menjadi asam amino selama proses fermentasi yang panjang. Namun, untuk penderita celiac (tidak dapat mentolerir gluten) tetap tidak dianjurkan mengkonsumsi sourdough karena bukan gluten-free.

6. Sumber Probiotik

Sourdough dapat menjadi salah satu sumber probiotik bagi tubuh karena kaya akan bakteri bermanfaat. Kandungan bakteri asam laktat yang ada mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam pencernaan dan mengurangi mikroba yang tidak diinginkan. Selain itu, adanya bakteri asam laktat akan mengurangi populasi jamur dan penyebab infeksi lainnya.

7.  Lebih Banyak "Asam Baik"

Bakteri Laktobasillus yang banyak terdapat dalam sourdough menghasilkan tingkat asam laktat yang tinggi. Hal ini berarti lebih sedikit ruang untuk asam fitat yang berpotensi berbahaya bagi tubuh. Jumlah asam laktat yang banyak akan membuat pencernaan lebih mudah, dan lebih banyak vitamin mineral dapat diserap tubuh.

8.  Roti Tanpa Bahan Pengawet Dengan Rasa Unik

Adanya asam laktat dalam sourdough secara alamiah akan menghambat pertumbuhan jamur. Ini artinya asam laktat juga sebagai pengawet alamiah dan kita tidak perlu menambahkan bahan pengawet buatan agar roti lebih tahan lama. Roti jadi lebih aman dan sehat. Selain itu asam yang dihasilkan selama proses fermentasi akan membuat roti lebih kaya rasa dan menghasilkan aroma/flavor yang unik. 

9. Sebagai Upaya Menjaga Sustainable dan Healthy Aging

Sourdough atau fermentasi menggunakan ragi alami telah digunakan selama berabad lamanya, sejak zaman dahulu kala saat orang mulai mengenal membuat roti. Dengan menggunakan ragi alami yang berasal dari lingkungan kita sendiri, pada dasarnya kita telah menjaga sustainable dan diet makanan kita sesuai dengan keadaan mikrobial di lingkungan. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Mediterania yang menjadikan roti sourdough whole wheat sebagai bagian diet mereka, memiliki kesehatan yang lebih baik di masa tua karena sourdough berkontribusi menurunkan resiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. 

Nah, dari sini saya jadi semakin semangat untuk mengkonsumsi bahkan membuat sourdough homemade sendiri, menjadikannya sebagai bagian dari menu harian saya. Banyak, kan, manfaatnya? Jangan lupa, kalau Kamu belum mencobanya, jangan percaya artikel yang saya tulis, tetapi Kamu wajib mencobanya sendiri. 

Untuk teman-teman di Indonesia, jangan khawatir karena roti sourdough ini juga sudah banyak beredar di Indonesia dan sudah banyak para sourdough enthusiast yang berbagi ilmu dan resep sourdough di media sosial mereka.

Biasanya bakery besar menyediakan jenis roti ini, silakan tanya saja siapa tahu mereka menyediakan roti sourdough juga. Jika tidak ada di bakery terdekat dengan rumahmu, maka ini bisa jadi salah satu alasan Kamu mulai membuatnya sendiri dan merasakan manfaat kesehatan sourdough. Selamat mencoba! 


Post a Comment

0 Comments