Mentorship: Membuat Rencana

 

Bunda Cekatan #3

Pekan 2 

Mentorship: Membuat Rencana 




Di pekan kedua ini, proses mentorship berlanjut dengan membuat rencana-rencana yang akan dilakukan. Rencana dibuat untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Selanjutnya rencana tersebut disampaikan kepada mentor untuk dilihat dan mendapatkan tanggapan mentor. Diskusi dilakukan dengan cara video call antara mentor dan mentee. 

Cerita Me & My Mentor:

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya aku bisa menentukan prioritas tujuan yang ingin aku capai dan rencana atau langkah apa saja yang harus aku lakukan. Hasil rencana yang sudah dibuat aku tunjukkan kepada mentor Mbak Istihanah dan membuat janji untuk video call (diskusi). Kami sepakat untuk video call hari Kamis, 2 Juni 2022 pukul 6 MT / 20 WIB. 




Video call dimulai dengan saling bertukar kabar. Mba Istihanah menyampaikan bahwa rencana dan langkah-langkah yang sudah aku buat sudah baik dan cukup realistis untuk dilakukan. Beliau juga menyampaikan beberapa saran berdasarkan pengalamannya. 






Pada rencana jangka pendek, tahap melakukan latihan napas sadar diberikan contoh bagaimana melakukannya. Agak sedikit berbeda dengan yang sudah aku latih, jadi bisa aku adaptasi. Biasanya latihan napas sadar yang aku lakukan hanyalah menarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara sadar. Latihan ini bisa dilakukan kapan saja dan si mana saja. Posisi tubuh sebaiknya ditegakkan saat melakukan napas sadar, dan bisa dilakukan sambil duduk, berdiri atau berbaring. Lakukan  pernapasan ini dalam hitungan 3-8 kali (hitungan dilakukan untuk satu kali tarik napas dan hembuskan napas). 

Sementara Mba Istihanah menjelaskan tentang napas sadar dengan cara napas perut. Ambil napas dalam 2 ketukan, tahan napas dalam 4 ketukan, dan lepaskan dalam 7 ketukan. Beliau juga menjelaskan tentang senyum sadar yang bisa dilakukan dengan senyum dan tahan selama 30 hitungan. Disarankan melakukan napas sadar dan senyum sadar di pagi hari sebelum memulai kegiatan. Bisa juga disertai dengan tambahan kata-kata afirmasi positif. 

Untuk langkah lainnya dikatakan sudah baik dan aku bisa lanjutkan apa yang sudah direncanakan. Sebenarnya semua langkah jangka pendek tersebut telah aku latih sejak dua pekan belakangan dalam rangka mengikuti program mindful parenting. Jadi aku tinggal melanjutkan semua tahap latihan tersebut. 

My mentor juga memberikan saran perbaikan untuk rencana jangka panjang bahwa selain bisa produktif berkarya bisa juga dengan menjadi support system atau sharing pengalaman kepada orang lain yang membutuhkan. Aku sudah menambahkan hasil revisi di jurnal ini.



Cerita Me & My Mentee: 


Puspa: my mentee ini sudah memberikan rencana dan langkah-langkah yang cukup detail. Hanya ada sedikit revisi yang perlu dilakukan terkait dengan deadline. Saat video call hari Jumat, dia juga menceritakan beberapa tantangan yang masih ada dan banyak bertanya bagaimana aku menerapkan hal tersebut dalam keseharian. 

Aku menceritakan hal-hal yang sudah aku praktek dan tips menjalankan keseharian. Aku juga menjelaskan tentang caraku untuk bisa konsisten yaitu dengan menerapkan step by step juga standar minimal dan standar ideal. Jika ada keadaan yang mengganggu dan tantangan hadir maka cukup melakukan standar minimal sehingga kita tetap melakukan sesuatu hari tersebut, dan check list done tetap terpenuhi. Saat kondisi sudah bisa ideal kembali, maka lakukan yang terbaik sesuai standar ideal. 


Azimah: my mentee ini baru bisa kirim rencananya hari Jumat dan bilang belum tahu bagaimana caranya membuat detail langkah selanjutnya dan baru bisa video call hari sabtu. Tujuan yang dibuat juga masih terlalu besar yaitu ingin menerapkan healthy lifestyle.

Setelah aku gali lebih banyak tentang apa saja yang telah dilakukan di tahap sebelumnya dan apa sebenarnya yang ingin dia capai, akhirnya dia fokus dengan tujuan mengurangi kalori intake untuk weight loss. Targetnya berkurang beberapa kilogram untuk jangka pendek. 

Aku juga membantu memberikan gambaran yang bisa diambil untuk dia gunakan menetapkan tujuan jangka menengah dan panjang. Setelah video call jadi lebih terbayang apa yang bisa dia lakukan untuk detail langkah jangka pendek seperti mengurangi kalori dengan mengurangi porsi, memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan, menghindari/kurangi konsumsi minuman manis, juga latihan olahraga.

Tantangan yang masih suka dihadapi adalah saat weekend bersama kawan terkadang masih suka terbawa kebiasaan lama. Dia mengatakan cheating day, karena saat hari biasa dapat makanan sehat dari catering di tempat kerja. Aku menjelaskan bagaimana mindset cheating yang sering membuat orang merasa berat untuk kembali ke pola sehat. Jadi, daripada menerapkan cheating day, lebih baik menerapkan moderation/modernisasi sesuai kebutuhan. 

Moderation bisa dilakukan dengan tetap menerapkan standar minimal healthy food yang harus ada. Karena pada dasarnya otak kita akan mencerna kata cheating dengan melakukan apa saja atau makan apa saja dengan bebas, tetapi setelah itu akan hadir rasa bersalah atau merasa berat untuk mulai kembali ke track sehat. 

Alhamdulillah semua proses video call bersama mentor dan mentee bisa aku lakukan dan kami bisa diskusi dengan baik. Ada hal yang bisa aku pelajari dari berbicara dengan mereka. Aku juga bisa mengambil hikmah dari cerita mereka. Semoga kami semua bisa menjalankan setiap rencana dengan baik dan konsisten terus berlatih demi cekatan di bidang yang kami pilih.

Post a Comment

0 Comments